PPJB Tanah: 7 Hal Penting tentang Perjanjian Pengikatan Jual Beli

PPJB Tanah: 7 Hal Penting tentang Perjanjian Pengikatan Jual Beli itu wajib banget kamu tahu, guys, apalagi kalau lagi berencana beli atau jual tanah. Gini lho, PPJB alias Perjanjian Pengikatan Jual Beli sering banget muncul di tengah-tengah proses jual beli properti.

Walaupun judulnya panjang dan kesannya ribet, sebenernya ini langkah penting sebelum masuk ke tahap AJB alias Akta Jual Beli yang resmi. Banyak yang masih suka keliru, ngira PPJB itu udah final padahal belum!

Buat kamu yang baru denger istilah ini, nggak usah panik dulu, ya. PPJB itu semacam kesepakatan awal yang dibuat secara tertulis antara penjual dan pembeli biar semuanya aman dulu sebelum transaksi resmi. Apalagi di kota besar kayak Jakarta, Surabaya, sampai kota-kota yang lagi naik daun, penggunaan PPJB udah kayak hal yang lumrah banget buat ngejaga hak dan kewajiban dua pihak.

PPJB Tanah: 7 Hal Penting tentang Perjanjian Pengikatan Jual Beli

Kalau kamu asal tanda tangan PPJB tanpa paham isinya, bisa repot urusannya. Makanya penting banget buat ngerti 7 hal penting soal PPJB Tanah ini. Yuk, kita bahas bareng-bareng, santai aja, tapi tetap dapet ilmunya!

Apa Itu PPJB Tanah, dan Kenapa Penting Banget Buat Kamu?

Oke guys, sebelum kamu keburu transfer DP buat beli tanah impianmu, ada satu hal penting yang harus kamu kenal dulu PPJB Tanah.

Mungkin kesannya ribet, ya?

Tapi percaya deh, PPJB tanah ini bisa jadi penyelamat kamu dari drama transaksi properti yang bikin pusing tujuh keliling.

PPJB tuh singkatan dari Perjanjian Pengikatan Jual Beli.

Nah, ini semacam janji suci antara penjual dan pembeli sebelum transaksinya resmi jadi lewat AJB alias Akta Jual Beli.

Bayangin aja, kamu lagi PDKT sama tanah idamanmu, dan PPJB ini kayak status “jadian”, walaupun belum nikah secara resmi.

Biar nggak tiba-tiba tanah itu “diambil orang”.

Fungsi Utama dari PPJB Tanah

Jadi gini, fungsi PPJB tanah itu bukan cuma formalitas doang.

PPJB punya beberapa manfaat kece buat dua belah pihak baik penjual maupun kamu sebagai pembeli.

Buat penjual, PPJB tanah bisa jadi jaminan bahwa kamu beneran serius.

Nggak sekadar nanya-nanya doang terus kabur.

Penjual juga bisa tenang karena udah dapet DP dan properti nggak bisa dijual ke orang lain secara sembarangan.

Sementara buat kamu, ini bisa ngejaga agar tanah yang udah kamu incar nggak dijual ke orang lain di belakangmu.

Kayak kamu udah naksir, masa dia dijodohin sama orang lain? Gitu, lho.

Selain itu, dengan PPJB tanah, kamu bisa lebih yakin sama kesepakatan harga, cara bayar, sampai tenggat waktunya.

Semua tertulis jelas, jadi nggak cuma janji-janji manis doang.

Dasar Hukum & Kekuatan Mengikat dari PPJB Tanah

Tenang, bro, PPJB tanah itu nggak main-main asal kamu buatnya lewat notaris.

PPJB yang dibuat di depan notaris punya kekuatan hukum karena masuk kategori akta autentik sesuai KUHPerdata Pasal 1868.

Meskipun belum bikin kamu resmi jadi pemilik tanah, tapi ini udah cukup kuat buat jadi bukti kalau kamu emang punya hak untuk beli tanah itu nanti.

Dan jangan khawatir, PPJB tanah ini juga diatur di PP No. 11 Tahun 2021.

Jadi nggak cuma berdasarkan “katanya-katanya” aja.

Cuma ingat, PPJB itu belum bikin kamu sah jadi pemilik.

Kepemilikan baru pindah secara legal kalau udah AJB dan didaftarkan ke kantor pertanahan.

Isi Wajib yang Harus Ada di PPJB Tanah

Biar kamu nggak terjebak dalam perjanjian yang abu-abu, pastiin isi dari PPJB tanah kamu jelas dan lengkap.

Pertama, identitas kamu dan si penjual harus jelas banget.

Jangan sampai salah nama atau alamat.

Terus, deskripsi tanahnya juga harus rinci, mulai dari luasnya, letaknya di mana, sampai nomor sertifikatnya.

Harga dan cara bayar?

Wajib tertulis detail.

Mulai dari berapa DP, kapan bayar cicilan berikutnya, sampai kapan pelunasan harus beres.

Lalu ada juga hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Penjual harus jamin tanah itu bebas dari sengketa, nggak dijaminkan, dan bisa diserahterimakan setelah lunas.

Jangan lupa juga ada pasal soal pembatalan, serah terima fisik properti, dan penyelesaian kalau terjadi sengketa.

Semua itu bakal bikin posisi kamu aman banget, bahkan di tengah pasar properti yang kadang penuh kejutan.

Langkah-Langkah Bikin PPJB Tanah

Biar kamu nggak bingung, nih alur bikin PPJB tanah yang biasanya terjadi:

Pertama, kamu dan penjual udah sepakat soal harga dan syarat-syarat utama.

Lalu kamu bayar DP atau tanda jadi, sebagai bentuk komitmen.

Setelah itu, kalian tunjuk notaris yang bakal bantu bikin draf PPJB.

Biasanya, notaris juga bakal minta dokumen kayak sertifikat tanah, PBB, IMB, sampai KTP kedua belah pihak.

Setelah semua dokumennya oke, notaris bikin draf PPJB, dan kalian baca bareng-bareng.

Kalau udah cocok, tinggal tanda tangan deh di depan notaris.

Jangan lupa ajak saksi juga, biar makin sah.

Beda PPJB Tanah vs AJB

Suka bingung bedain PPJB tanah dan AJB?

Tenang, kamu nggak sendiri.

Banyak orang kira mereka itu sama, padahal beda banget.

PPJB tanah itu ibarat kamu lagi jadian.

Komitmen udah ada, tapi belum sah di mata negara.

Sedangkan AJB itu kayak kamu udah nikah legal, sah, dan resmi.

PPJB biasanya dibuat di notaris, sedangkan AJB wajib banget ditandatangani di depan PPAT.

Terus, kalau kamu udah bikin AJB, hak milik langsung berpindah.

Kalau masih di tahap PPJB tanah, kamu belum bisa klaim hak milik.

Jadi walaupun kamu udah bayar DP, hak tanah itu masih dipegang sama penjual.

Kenapa PPJB Tanah Penting Banget di Jakarta & Surabaya?

Pasar properti di kota gede kayak Jakarta dan Surabaya itu cepet banget pergerakannya.

Hari ini kamu lihat tanah dijual, besok bisa udah di-booking orang lain.

Makanya, PPJB tanah penting banget buat mengunci transaksi.

Banyak juga loh, properti yang dijual pas sertifikatnya belum dipecah.

Atau rumahnya belum dapet IMB.

Nah, selama nunggu kelengkapan dokumen, PPJB jadi jembatan hukum yang bikin posisi kamu tetap aman.

Kalau kamu beli properti secara bertahap, PPJB tanah juga bisa ngatur skema pembayarannya.

Dan pastinya, PPJB ngebantu kamu ngunci harga, apalagi kalau pasarnya lagi panas-panasnya.

Tips Biar Transaksi dengan PPJB Tanah Tetap Aman

Gue tahu, urusan legal kayak gini kadang bikin kepala ngebul.

Tapi jangan khawatir, ada beberapa tips nih biar kamu tetap aman saat pakai PPJB tanah.

Pertama, pastiin notaris yang kamu pilih punya reputasi oke.

Cari yang udah sering urus properti di Jakarta atau Surabaya.

Kedua, baca semua isi perjanjiannya, jangan cuma tanda tangan doang.

Kalau ada istilah yang nggak kamu ngerti, tanya aja.

Notaris tuh dibayar buat bantu kamu, bukan buat bikin kamu tambah bingung.

Terus, pastiin properti yang kamu beli legal cek sertifikatnya, IMB, dan PBB-nya.

Jangan asal percaya brosur doang.

Juga, identitas penjual harus valid.

Kalau perlu, cek ke kelurahan atau RT setempat.

Dan yang paling penting, pahami konsekuensi kalau salah satu pihak wanprestasi alias melanggar perjanjian.

Apakah ada sanksi atau denda? Harus jelas!

Penutup

Makanya guys, kalau kamu lagi kepikiran mau beli tanah tapi proses AJB-nya belum kelar, jangan asal deal-deal aja ya mending pahamin dulu soal PPJB tanah ini. Nggak cuma ngasih rasa aman, tapi juga jadi bukti hitam di atas putih yang bisa nolong kamu kalau ada apa-apa di tengah jalan.

Kadang kita mikir, “Ah ribet, nanti aja deh,” padahal justru di situ letak jebakan betmennya. Sobat Oruma pasti setuju dong, lebih baik repot di awal daripada nyesel belakangan.

So, abis baca 7 hal penting tentang perjanjian pengikatan jual beli ini, coba deh cek lagi rencana kamu udah siap atau masih butuh info lain? Jangan ragu buat cari tahu lebih lanjut atau tanya ke yang udah pernah bikin PPJB tanah biar makin yakin.

Siapa tahu setelah ini kamu jadi makin pede buat ambil langkah berikutnya. Ingat, yang namanya properti itu bukan cuma soal lokasi, tapi juga legalitasnya, bro!

oruma avatar

Hai semuanya! Nama aku Olivia, dan aku adalah penulis konten di sini. Saya senang banget bisa berbagi informasi seru dan bermanfaat dengan kalian semua. Kalau kalian pernah bingung nyari informasi seputar kontraktor & interior, udah tepat banget ada disini.